Selasa, 10 November 2009

Supply Chain Management

http://www.rmdonovan.com/pdf/perfor2.pdf

B2G (Business to Governance)

B2 Governance adalah pemakaian Aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan yang dikenal dengan e-government.
kegagalan e-government di sejumlah negara yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat langsung.

B2 Governance adalah penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi untuk administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif, serta memberikan pelayanan yang transparan dan
memuaskan kepada masyarakat. Semua organisasi pemerintahan akan terpengaruh oleh
perkembangan e-government ini. E-government dapatlah digolongkan dalam empat tingkatan.
Tingkat pertama adalah pemerintah mempublikasikan informasi melalui website. Tingkat kedua
adalah interaksi antara masyarakat dan kantor pemerintahan melaui e-mail. Tingkat ketiga
adalah masyarakat pengguna dapat melakukan transaksi dengan kantor pemerintahan secara
timbal balik. Level terakhir adalah integrasi di seluruh kantor pemerintahan, di mana masyarakat dapat melakukan transaksi dengan seluruh kantor pemerintahan yang telah mempunyai pemakaian data base bersama.

TUJUAN B2 Governance
• Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yangberkualitas, cepat, danterjangkaumasyarakatluas.
• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.
• Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik.
• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien.


B2 Governance (kominfo) adalah upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.

E-government (world bank) adalahpenggunaan teknologi informasi oleh kantor-kantor pemerintahan untuk pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, dunia usaha dan untuk memfasilitasi kerjasama antar insitusi pemerintah.

Pengembangan e-government disuatu lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4 (empat) infrastruktur utama, meliputi:
• Suprastrukture-government yang memuatantaralain e-leadership, sdmdanperaturan;Infrastrukturjaringanyangmemuatantara lainprotokolkomunikasi, topologi, teknologidan keamanan.
• Infrastrukturinformasiyang memuatantaralain strukturdata, format data, data sharing, dansistempengamanannya.
• Infrastrukturaplikasiyang memuatantaralain aplikasilayananpublik, aplikasiantarmuka(interface), danaplikasiback office.


Kerangka Arsitektur B2G :
1. Aksesjaringan
2. Portal pelayanan publik.
3. Organisasi pengelolaan dan pengolahan informasi.
4. Infrastruktur dan aplikasi dasar.

STRATEGI PENGEMBANGAN B2G
1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.
3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
5. Mengembangkan kapasitas SDM baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacymasyarakat.
6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.

Pada intinya B2G adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara Pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship).
B2G ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara. Contoh-contohnya antara lain:
• Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kiosk), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon investor dapat mengetahui potensi tersebut. Tahukah anda berapa pendapatan daerah anda? Komoditas apa yang paling utama? Bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia di daerah anda? Berapa jumlah perguruan tinggi di daerah anda? Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi penentu keberhasilan.
• Penyediaan mekanisme akses melalui kios informasi yang tersedia di kantor pemerintahan dan juga di tempat umum. Usaha penyediaan akses ini dilakukan untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan informasi.
• E-procurement dimana pemerintah dapat melakukan tender secara on-line dan transparan.

E-Government ini membawa banyak manfaat, antara lain:
• Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
• Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.
• Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
• Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

B2B (Business to Business)

Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada formatformat lain yang sifatnya proprietary.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI group (www.xmledi.net).
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada manufakturing.
Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
• Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
• Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
• Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
• Model yang umum digunakan adalah peer-topeer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

Mobile Payment

Penggunaan M-Payment (Mobile Payment) dalam rangka pembayaran transaksi E-Commerce (Electronic Commerce) telah semakin luas. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan E-Commerce sendiri yang sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Di beberapa negara, M-Payment, bahkan sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di supermarket.
Di dalam laporan akhir ini akan dibahas mengenai aspek keamanan dalam sistem M-Payment meliputi penggunaan MPKI (Mobile Publik Key Infrastruktur) sebagai standar keamanan serta ulasan secara umum mengenai beberapa aplikasi M-Payment yang telah ada.
Pembahasan akan diawali dengan penjelasan mengenai definisi E-Commerce dan M-Payment. Pembahasan berikutnya adalah dasar-dasar infrastuktur public key, infrastruktur public key X.509, WAP (Wireless Aplication Protocol), dan terakhir akan dibahas juga mengenai nilai tawar antara keaman dan aksesibilitas terkait dengan penggunaan MPKI. Hasil dari pembahasan ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah landasan teori dalam merancang sebuah aplikasi M-Payment yang aman.
Istilah E-Commerce (electronic commerce) digunakan untuk menyebut proses jual beli produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer, termasuk di dalamnya adalah internet. Istilah ini muncul pada tahun 1970-an bersamaan dengan dikembangkannya sistem transfer keuangan secara elektronik.
Pada saat ini, istilah E-Commerce tidak hanya diterapkan pada proses jual beli yang dilakukan melalui jaringan komputer tetapi juga segala bentuk transaksi secara elektronik. Karena hal itu pula, untuk membedakan berbagai bentuk sistem transaksi secara elektronik, ada beberapa istilah baru yang dimunculkan. Salah satu contohnya adalah M-Commerce (Mobile Commerce) yang ditujukan bagi sistem jual beli yang memanfaatkan telepon selular.
Sebagai sarana pembayaran transaksi pada E-Commerce maupun M-Commerce, pada saat ini telah berkembang pula M-Payment. M-Payment mencoba untuk melengkapi perkembangan M-Commerce menjadisebuah sistem commerce yang utuh, tentunya hal ini berlaku pula bagi E-Commerce.
Konsep public-key cryptography berangkat dari usaha mencari solusi bagi dua buah persoalan yang muncul pada penggunaan symetric encription. Dua persoalan tersebut adalah distribusi kunci dan identitas digital.
Dalam menerapkan symetric encription kita membutuhkan dua buah hal yaitu (1) dua pihak yang berkepentingan, pengirim dan penerima , telah berbagi kunci, dan (2) terdapat pusat distribusi dokumen dan kunci yang bertugas untuk membagikan kunci tersebut kepada pihak yang berhak mendapatkannya. Hal kedua terkait dengan permasalahan apabila dokumen yang bersangkutan akan didistribusikan kepada banyak pihak. Ini adalah hal pertama yang menyebabkan adanya kebutuhan untuk menerapkan public-cryptography.
Persoalan kedua, yang dianggap tidak terlalu terkait dengan dengan persoalan pertama, adalah identitas digital. Ketika penggunaan kriptografi sudah semakin luas maka muncul persoalan baru yaitu menyangkut asal-usul dokumen. Seringkali, identitas digital ini hanya digunakan untuk memenuhi kepuasan pihak-pihak yang terkait.
Algoritma public key menggunakan dua buah kunci untuk keperluan pengamanan dokumen. Kunci pertama diguanakan untuk melakukan enkripsi dan kunci kedua, berbeda dengan kunci pertama tetapi masih berhubungan, digunakan untuk mendekripsi dokumen yang sebelumnya dienkripsi. Algoritma ini memiliki karakteristik penting sebagai berikut:
1. Tidak ada kemungkinan, secara komputasi, untuk mengetahui kunci dekripsi hanya dari sekedar mengetahui algoritma enkripsi dan kunci enkripsinya saja.
2. Dalam beberapa algoritma, sperti RSA, dimungkinkan untuk menggunakan kedua buah kunci tersebut, secara bergantian, untuk enkripsi maupun dekripsi.

Rekomendasi X.509 ITU-T merupakan bagian dari rekomendasi seri X.500 yang mendefinisikan layanan direktori. Yang dimaksud dengan direktori, dalam hal ini, adalah server atau sekumpulan server terdistribusi yang melakukan perawatan database informasi mengenai pengguna. Informasi tersebut termasuk pemetaan alamat jaringan dengan nama user, sama halnya dengan atribut dan informasi lainnya mengenai user.
Sertifikat X.509 serupa dengan segel notaris dalam hal mereka mengikat identitas personal menjdai kunci kriptografi. Ketika digunakan untuk memberikan tanda pengenal bagi pesan elektronik (membuat pengenal digital), kunci privat berasosiasi dengan kunci publik di dalam sertifikat digital menciptakan sidik jari yang tidak dapat dipalsukan.
Pada umumnya, sertifikat X.509 memuat:
1. Nama pengguna (nama direktori publik, biasanya ditemukan di direktori X.500)
2. Organisasi pengguna
3. Tanggal efektif berlakunya sertifikat
4. Tanggal berakhirnya sertifikat
5. Kunci publik pengguna
6. Nama CA yang mengeluarkan
7. Tanda pengenal CA yang mengeluarkan
Bersamaan dengan informasi di atas, kadang kala sertifikat tersebut memuat ekstensi yang menjelaskan mengenai penggunaan sertifikat tersebut beserta kondisinya. Dengan kata lain, sertifikat yanf digunakan untuk mengakses sumber daya jaringan tidak dapatdigunakan untuk mengakses account di bank.
Keluarga protokol WAP (Wireless Aplication Protocol) saat ini merupakan standar industri bagi Internet mobile yang interaktif pada sistem GSM. Versi terbaru saat ini yang semakin didukung oleh terminal mobile terbaru adalah 1.2. Versi 1.2 meliputi seluruh spesifikasi penting yang dibutuhkan untuk mendukung mosel keamanan berbasis PKI pada lingkungan nirkabel. Spesifikasi Forum WAP yang berhubungan dengan bagian fungsiaonal dari keamanan nirkabel adalah:
1. Spesifikasi WPKI
2. Spesifikasi Wireless Transport Layer Security (WTLS)
3. Spesifikasi Wireless Identity Module (WIMS)
4. Spesifikasi WMLScript Crypto API
5. Spesifikasi WAP Certificate Profile
6. Spesifikasi WAP TLS Profile dan Tunneling
7. Spesifikasi End-to-End Transport Layer Security

B2C (Business to Customers)

Business to Business eCommerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE, CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada formatformat lain yang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yang sudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti ini.
Pendekatan lain yang sekarang cukup populer dalam standarisasi pengiriman data adalah dengan menggunakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C). XML menyimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya dalam bentuk tags seperti HTML tags sehingga sangat efektif digunakan untuk sistem yang berbeda. Kelompok yang mengambil jalan ini antara lain adalah XML/EDI group (www.xmledi.net).
Pada mulanya EDI menggunakan jaringan tersendiri yang sering disebut VAN (ValueAdded Network). Populernya jaringan komputer Internet memacu inisiatif EDI melalui jaringan Internet, atau dikenal dengan nama EDI overInternet.
Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time manufacturing untuk produksi produknya.
Memiliki karakteristik sebagai berikut: Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakuka inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan. Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
Menurut sebuah report dari E&Y Consulting, perkembangan kedua jenis eCommerceini dapat dilihat pada tabel berikut. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan Business to Business lebih pesat daripada Business to Consumer. Itulah sebabnya banyak orang mulai bergerak di bidang Business-to-business.
Meskipun demikian, Business-to-Consumer masih memiliki pasar yang besar yang tidak dapat dibiarkan begitu saja. Tingginya PC penetration (teledensity) menunjukkan indikasi bahwa banyak orang yang berminat untuk melakukan transaksi bisnis dari rumah. Negara yang memiliki indikator PC peneaion yang tinggi mungkin dapat dianggap sebagai negara yang lebih siap untuk melakukan eCommerce.

E-Payment

Pembayaran secara umum dapat diartikan sebagai pemindahan sejumlah uang dari si pembayar ke penerima. Net savvy, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis kecil dan konsumen berpindah profesi menjadi penyedia program pembayaran jasa online yang bertujuan untuk memudahkan kehidupan mereka yang sibuk. Pembayaran elektronik/e-payment yang sebelumnya merupakan proses yang beresiko, tindakan
yang tidak aman, sekarang sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup online web.
Pembayaran elektronik adalah pembayaran yang dilaksanakan secara elektronik. Di dalam pembayaran elektronik uang di simpan, di proses, dan di terima dalam bentuk informasi digital dan proses pemindahannya di inisialisasi melalui alat pembayaran elektronik. Pembayaran secara tradisional dilakukan melalui uang tunai, cek, atau kartu kredit sedangkan pembayaran elektronik dilakukan menggunakan software tertentu, kartu pembayaran, dan uang elektronnik. Komponen - komponen utama dari system pembayaran elektronik antara lain: aplikasi pemindahan uang, infrastruktur jaringan, peraturan dan prosedur yang memerintah kegunaan dari sistem tersebut. Pelanggan dan penjual merupakan pemain utama dari sistem pembayaran elektronik. Pembayaran elektronik bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Penggunaan jaringan elekronik untuk berdagang sudah dimluai sejak awal 1970an dalam sektor finansial. Beberapa aplikasi pertamanya terlibat dalam system EFT (Electronics Fund Transfer). EFT merupakan perpindahan uang antara institusi finansial melalui jaringan telekomunikasi. Bahkan mesin ATM, pada mulanya tahun 1980an, juga merupakan bentuk dari pembayaran elektronik; setiap kali para pelanggan menggunakan mesin ATM, melibatkan transaksi yang diproses melalui jaringan komputer [Barnes, Sand Hunt, B. E-commerce & E-Business, Butter Worth, Heinemann, Great Britain.2001].
Pembayaran elektronik meningkatkan efisiensi pembayaran secara drastis dengan mengurangi biaya transaksi dan memperbolehkan perdagangan barang dan jasa dengan nilai yang sangat rendah. Mereka juga dapat meningkatkan kenyamanan dari pembayaran dengan memperbolehkan transaksi-transaksi tersebut dilakukan secara cepat dan lebih efisien / praktis dari berbagai macam alat yang terhubung kepada jaringan global. Terdapat beberapa macam tipe pembayaran elektronik, seperti : e-wallet, e-cash, smart card, dan pembayaran credit card yang selama ini kita kenal dengan (MOTO). Masing - masing tipe pembayaran mempunyai proses transaksi yang berbeda - beda. Proses pembayaran online adalah pembelian barang atau jasa melalui internet yang biasanya menggunakan kartu kredit. Transaksi finansial diproses secara elektronik dan waktu real time. Proses standar untuk mengimplementasikan proses pembayaran
online secara real time adalah :
1. Mendapatkan rekening si penjual secara online untuk sebuah kartu kredit tertentu dari sebuah bank.
2. Memilih jalur pembayaran yang akan memproses informasi kartu kredit.
3. Mengintegrasikan website kita dengan jalur pembayaran.
Melalui dokumen ini, istilah "payment processor", dan "payment gateway" akan digunakan bergantian, meskipun payment processors sering mengakibatkan hubungan secara langsung dengan sebuah bank atau institusi finansial. Sistem pembayaran elektronik
tradisional yang menggunakan kartu kredit sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan
para penggunanya karena factor keamanannya yang rendah dan transaksi pembelian secara online menggunakan kartu kredit banyak menimbulkan tindak kejahatan cyber seperti : "online fraud", "phising", dll. Hal ini menyebabkan perusahaan kartu kredit (visa, master card) mengeluarkan dua macam transaksi pembayaran yaitu : uang elektronik (ecash) dan e-wallet. Perkembangan alat transaksi pembayaran elektronik terus berkembang hingga sekarang. Smart Card merupakan alat transaksi pembayaran elektronik yang paling sering digunakan oleh masyarakat Eropa.
Pembayaran dengan menggunakan media elektronik merupakan sebuah masalah yang belum tuntas. Ada berbagai solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah electronic payment, antara lain:
• Standards: SET, Mondex
• Electronic money: e-cash digicash, CyberCash, iKP
• Virtual wallet, EMV electronic purse
• Credits and debits on the Internet, First Virtual.
• Internet banking beserta group yang terlibat di dalamnya, seperti kelompok OpenFinancial Exchange (OFX) yang dimotori oleh CheckFree Corporation Intuit, dan Microsoft beserta institusi finansial lainnya.
• Stocks and trading
• Smartcards: introduction, CLIP, ISO 7816 (beserta seluruh bagian/part-nya) Java Card, Open Card Framework.
• Regulatory issues
• Internet economics, digital money
• Internet payment protocol, ePurse protocol
• Micropayments, yaitu pembayaran dalam jumlah yang sangat kecil (misalnya untuk membaca web site dichage 0.25c/halaman): Millicen
• Electronic check: FSTC Electronic Check Project4
• Limitatitions Of Traditonal Payment Instrument.
• Security requirement (Authentications, Privacy, Integrity, Non-repudiation, Safety).
• Single-Key (Symentric) Encryption.
• Public/Private Key System.
• Electronic Credit Card (payment using unencypted, encrypted payments, high level security and privacy).
• Electronic CASH.
• Electronic Pyment Card (smart card).
• Three Party Payment System.

E-Commerce

Pada permulaan millenium terakhir terdapat perubahan yang menarik di Eropa. Kota-kota berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi. Perubahan politik mengakibatkan kerajaan-kerjaan terpecah menjadi kota-kota. Italia merupakan salah satu contoh ekstrim. Kota-kota berkembang menjadi ‘mesin’ ekonomi dan budaya. Kota-kota tersebut mendorong perkembangan kebiasaan sosial yang baru. Sebagai contoh, Venesia menjadi pusat perdagangan besar, dan di sana untuk pertama kalinya bank memisahkan dirinya dari kegiatan pertukaran uang. Selanjutnya perkembangan ini dapat dirinci sebagai berikut:
• Abad ke-13 : muncul pertukaran uang dan bank pertama
• Tahun 1408 : perseroan terbatas di Florensia dan asuransi angkatan laut
• Tahun 1500 : ditemukan instrumen kredit baru untuk kuangan perdagangan internasional
• Abad ke-17 awal: didirikan pertukaran saham di Amsterdam
• Abad ke-19 : pergantian bentuk pasar, pembelian dengan sampel, muncul toko dan bursa
Terdapat 6 aspek yang penting dari e-commerce, yaitu:
1. Deflasi dan Efek Makro-Ekonomi Lain
E-commerce dapat mengurangi biaya transaksi secara signifikan dan meningkatkan efisiensi dari semua bagian ekonomi. Departemen Komunikasi, IT dan Seni Australia memperkirakan 2.7% kenaikan output nasional dengan adanya e-commerce. B2B e-commerce akan meningkatkan 5% Produk Domestik Nasional.
2. Potensi untuk Menciptakan Pasar Baru
E-commerce membuka kesempatan untuk menciptakan pasar yang lebih luas sehingga dapat memenuhi permintaan yang tersebar luas, meningkatkan kompetitivitas perusahaan secara global dan memberikan konsumen kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar.
3. Saling Ketergantungan Antara Perusahaan Bisnis dan Kebutuhan Adanya Agen Penilai
E-commerce meningkatkan saling ketergantungan antara berbagai bisnis, mulai dari supplier sampai konsumen. Agen penilai dibutuhkan untuk mengawasi dan menilai kualitas barang dan jasa, serta mengukur kemampuan pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi.
4. Model Bisnis sebagai Inovasi
Model bisnis yang baru sangat berbeda dari model bisnis tradisional. Model bisnis Amazon.com dianggap sebagai sebuah inovasi. Tantangan yang paling penting yang dihadapi organisasi di masa e-commerce.
adalah perkembangan model dan strategi bisnis yang baru.
5. Lingkungan Bisnis yang Baru
Lingkungan bisnis yang baru merangsang bisnis untuk terlibat dalam area yang masih asing bagi mereka. Sebagai contoh, konsumen dapat menggunakan telepon dengan WAP untuk melakukan pembelian sehingga tidak perlu lagi menggunakan kartu kredit.
6. Pengaruh terhadap Bank
E-commerce dan bank saling mempengaruhi. Sebagai contoh, dengan adanya e-commerce maka bank tidak perlu membuka cabang baru.

Pembayaran Online
Sistem pembayaran online dapat didefinisikan secara luas sebagai cara dan proses dalam melakukan pembayaran
secara online. Terdapat tiga kategori pembayaran online, yaitu e-cash, e-check dan e-credit. Cara pembayaran online yang paling banyak digunakan adalah e-credit.
Tiga tipe e-credit online:
1. E-Credit Konvensional
Sebelum berkembangnya PtP dan layanan pihak ketiga, inilah satu-satunya cara pembayaran online yang diterima. Cara ini melibatkan rekening penjual, software keranjang belanja, dan payment gateway.
2. E-Credit Pihak Ketiga
Cara ini mirip dengan sistem pembayaran kartu kredit konvensional. Pihak ketiga memproses semua dana transaksi, kemudian mengirimkan dana ke rekening bank penjual secara periodik.
3. E-Credit Person-to-Person (PtP)
Pada tipe ini, semua proses ditangani secara internal melalui provider PtP. Tetapi terbatas pada anggota yang terdaftar ke dalam layanan PtP. Salah satu contoh provider terbesar PtP adalah PayPal.

Interaksi antara Manusia dan Komputer
Desain website merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keuntungan penjual via web. Jika web penjual membingungkan dan sulit digunakan pengguna, penjual berpotensi mengalami kerugian karena pengguna tidak mengetahui dengan baik produk yang ditawarkan.
Tantangan bagi para desainer web adalah bagaimana untuk menciptakan suatu situs e-commerce yang dapat memfasilitasi proses navigasi dan pencarian di dalam situs yang bersangkutan, memudahkan pengguna serta memotivasi pengguna untuk mengeksplorasi website. Desainer website e-commerce juga perlu mengerti proses pembelian dan penjualan untuk dapat membuat desain yang memudahkan pembelian.
Untuk membuat desain web yang baik, perlu diperhatikan fitur/kebutuhan yang akan ditampilkan dalam web, yang berarti desainer harus membuat struktur informasi yang baik di dalam sistem. Perbedaan struktur informasi antara kebutuhan eksplorasi dan pencarian (browsing-searching) adalah pada eksplorasi lebih efektif jika ditunjang oleh stuktur infornasi jaringan (network), contohnya hiperlink, sedangkan pada pencarian lebih efektif jika ditunjang oleh struktur hierarkis. Visualisasi halaman web dengan format tiga dimensi juga lebih memudahkan dan mempercepat pengguna dalam hal navigasi dibandingkan dengan format dua dimensi.
Dalam konteks e-commerce, kepercayaan konsumen dapat didefinisikan sebagai kemauan untuk terlibat dalam kegiatan dan berhubungan via online. Konsumen mengambil resiko dengan menyediakan informasi pribadi dan keuangan bagi toko online, sedangkan mereka sendiri memiliki keterbatasan dalam mengawasi atau mengontrol penyalahgunaan informasi tersebut. Kepercayaan tidak sekedar berarti mengambil resiko, tetapi lebih jauh lagi
merupakan kemauan untuk mengambil resiko. Kepercayaan sangat penting untuk kesuksesan e-commerce. Peningkatan kepercayaan di dalam toko online mengurangi persepsi konsumen tentang resiko, dan mempengaruhi tingkah laku konsumen terhadap toko online, yang akan meningkatkan keinginan untuk membeli dari toko tersebut. Beberapa panduan dalam mengintegrasikan nilai kepercayaan ke dalam suatu situs, yaitu:
• Untuk kategori konten website: sediakan informasi yang jelas dan lengkap tentang perusahaan, produk, harga, kebijakan-kebijakan serta semua hal yang berhubungan dengan relasi produsen-konsumen dan
• proses jual-beli.
• Untuk kategori desain website: rancang situs yang profesional, user-friendly, memfasilitasi kebutuhan konsumen serta memudahkan konsumen.
• Untuk kategori referensi dan sertifikasi pihak eksternal: gunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara antara produsen-konsumen, peroleh sertifikasi dari pihak ketiga serta di-refer dan me-refer ke website lain yang dapat dipercaya.

Perlindungan Properti Intelektual dalam E-Commerce
Hak cipta lebih dari sekedar hukum properti intelektual yang melarang duplikasi dan distribusi hasil karya secara ilegal, tetapi juga membuka kesempatan untuk menghasilkan karya yang lebih kreatif. Digital watermarking merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap hak cipta. Penggunaan digital watermarking dalam perlindungan properti intelektual sangat menguntungkan banyak pihak, mulai dari aplikasi e-commerce itu sendiri (seperti jasa broadcast dan distribusi konten multimedia), pembuat konten, penyedia konten, vendor perangkat lunak e-commerce dan grafis, sampai pada pengusaha DVD, kamera video dan gambar digital. Tujuan teknologi watermarking dapat dibagi ke dalam empat kategori, yaitu perlindungan hak cipta (copyright protection), catatan tersembunyi (hidden annotations), otentikasi (authentication), serta komunikasi yang aman (secure and invisible communications). Setiap kategori membutuhkan teknik watermarking yang spesifik.
Untuk perlindungan hak cipta pada aplikasi e-commerce, di mana data-datanya dapat berbentuk video, gambar, audio dan teks, terdapat pola WDP sesuai dengan media datanya, dan untuk tiap-tiap WDP tekniknya berbedabeda. Pada paper ini hanya membahas masing-masing tipe media data, tidak membahas perpaduan dari media data, misalnya data multimedia.

Pengadopsian E-Commerse di Brunei Darussalam
Faktor yang paling berpengaruh terhadap adopsi e-commerce pada perusahaan kecil dan menengah di Brunei Darussalam adalah tekanan kompetitif, diikuti dengan pengetahuan TI, keunggulan relatif, keamanan, dan dukungan pemerintah.
• Keunggulan relatif (Relative Advantage)
Pengadopsian inovasi dianggap memberikan keuntungan lebih kepada perusahaan dibandingkan dengan mempertahankan kondisi perusahaan seperti sebelumnya.
• Pengetahuan TI (IT Knowledge)
Pemilik bisnis yang memiliki pengetahuan lebih tentang inovasi teknologi secara signifikan lebih mungkin untuk mengimplementasikan inovasi dibandingkan dengan pemilik bisnis yang kurang memiliki pengetahuan TI.
• Tekanan kompetitif (Competitive Pressure)
Tekanan kompetitif secara umum dipercaya sebagai faktor yang meningkatkan probabilitas pengadopsian inovasi. Kompetisi mengakibatkan ketidakpastian dan meningkatkan kebutuhan untuk mengadopsi inovasi.
• Dukungan pemerintah (Government Support)
Beberapa paper menyebutkan bahwa pemerintah memiliki peranan penting dalam meningkatkan pengadopsian e-commerce.

• Keamanan (Security)
Perusahaan kecil cenderung mencemaskan masalah keamanan, seperti masalah pembayaran via web, dan gangguan hacker yang mengakses data finansial seperti data kartu kredit dan catatan bank.
• Pengadopsian e-commerce (Adoption of E-Commerce)
 Pengadopsian e-commerce dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
 Pengadopsian dasar (Basic Adoption) : menyediakan informasi dasar dengan memiliki web.
 Konsolidasi (Intermediate Adoption) : peningkatan pengadopsian dasar dengan memberikan fitur informasi tambahan seperti e-mail dan FAQ.
 Pengadopsian lanjut (Advance Adoption) : disediakan layanan tambahan seperti transaksi dan pembayaran online yang aman.
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, "e-commerce is a part of e-business".
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
1. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
2. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
• Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
• Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
• Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.


Karakteristik E-Commerce.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
a. Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
b. Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
c. Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
d. Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.
Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer.
Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to Customer.
Mekanisme E-Commerce.
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document). Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
a. Kontrak melalui chatting dan video conference;
b. Kontrak melalui e-mail;
c. Kontrak melalui web atau situs.
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.
Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail. Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.
Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
- untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-nya;
- untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen;
- untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.
Keuntungan e-commerce bagi konsumen:
• Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli diinternet dapat menggunakan computer pribadinya pagi atau malam selama7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri ditoko atau bahkan meninggalkan rumahnya;
• Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya diserver mereka, sehingga informasi yang dibutuhkanhanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh: beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka.
• Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.commem bebankan biaya hanya sekitar$ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli sahamtersebut melalui perantara saham tradisional.
Keuntungan e-commerce bagi bisnis:
• Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
• e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaanyang melakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
• Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

E-Business

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).

E-Business Application

· ERP (Enterprise Resource Planning)

Sistem informasi pendukunge-business, yang menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing, warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis.

· CRM (Customer Relationship management)

Sistem kustomisasi real time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer.

· EAI (Enterprise Application Integration)

Merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message.

· SCM(Supply Chain Management)

Manajemen rantai supply secara otomatis terkomputerisasi.


Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan E-Business yaitu :

1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.

2. Penerapan e-business tidak diikuti proses change management.

3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis

4. Buruknya infrastruktur komunikasi

5. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan.

6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi

7. Kurangnya dukungan finansial

8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw).

9. Menggunakan target jangka pendek sebagai bijakan investasi e-business.

Kiat Membangun E-Business

a. Membenahi terlebih dahulu system pengelolaan sumberdaya perusahaan secara terpadu.

b. Membuat perencanaan investasi teknologi secaramen detail dan komprehensif.

c. Membentuk anarah investasi teknologi untuk menjawab kebutuhan jangka panjang.

d. Membentuk struktur organisasi yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan.

e. Melakukan kerjasama kondusif dengan berbagai mitra bisnis (vendor, pemasok barang, lembaga keuangan, dan lain sebagainya).