Selasa, 10 November 2009

E-Commerce

Pada permulaan millenium terakhir terdapat perubahan yang menarik di Eropa. Kota-kota berubah menjadi pusat kegiatan ekonomi. Perubahan politik mengakibatkan kerajaan-kerjaan terpecah menjadi kota-kota. Italia merupakan salah satu contoh ekstrim. Kota-kota berkembang menjadi ‘mesin’ ekonomi dan budaya. Kota-kota tersebut mendorong perkembangan kebiasaan sosial yang baru. Sebagai contoh, Venesia menjadi pusat perdagangan besar, dan di sana untuk pertama kalinya bank memisahkan dirinya dari kegiatan pertukaran uang. Selanjutnya perkembangan ini dapat dirinci sebagai berikut:
• Abad ke-13 : muncul pertukaran uang dan bank pertama
• Tahun 1408 : perseroan terbatas di Florensia dan asuransi angkatan laut
• Tahun 1500 : ditemukan instrumen kredit baru untuk kuangan perdagangan internasional
• Abad ke-17 awal: didirikan pertukaran saham di Amsterdam
• Abad ke-19 : pergantian bentuk pasar, pembelian dengan sampel, muncul toko dan bursa
Terdapat 6 aspek yang penting dari e-commerce, yaitu:
1. Deflasi dan Efek Makro-Ekonomi Lain
E-commerce dapat mengurangi biaya transaksi secara signifikan dan meningkatkan efisiensi dari semua bagian ekonomi. Departemen Komunikasi, IT dan Seni Australia memperkirakan 2.7% kenaikan output nasional dengan adanya e-commerce. B2B e-commerce akan meningkatkan 5% Produk Domestik Nasional.
2. Potensi untuk Menciptakan Pasar Baru
E-commerce membuka kesempatan untuk menciptakan pasar yang lebih luas sehingga dapat memenuhi permintaan yang tersebar luas, meningkatkan kompetitivitas perusahaan secara global dan memberikan konsumen kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar.
3. Saling Ketergantungan Antara Perusahaan Bisnis dan Kebutuhan Adanya Agen Penilai
E-commerce meningkatkan saling ketergantungan antara berbagai bisnis, mulai dari supplier sampai konsumen. Agen penilai dibutuhkan untuk mengawasi dan menilai kualitas barang dan jasa, serta mengukur kemampuan pembeli dan penjual dalam melakukan transaksi.
4. Model Bisnis sebagai Inovasi
Model bisnis yang baru sangat berbeda dari model bisnis tradisional. Model bisnis Amazon.com dianggap sebagai sebuah inovasi. Tantangan yang paling penting yang dihadapi organisasi di masa e-commerce.
adalah perkembangan model dan strategi bisnis yang baru.
5. Lingkungan Bisnis yang Baru
Lingkungan bisnis yang baru merangsang bisnis untuk terlibat dalam area yang masih asing bagi mereka. Sebagai contoh, konsumen dapat menggunakan telepon dengan WAP untuk melakukan pembelian sehingga tidak perlu lagi menggunakan kartu kredit.
6. Pengaruh terhadap Bank
E-commerce dan bank saling mempengaruhi. Sebagai contoh, dengan adanya e-commerce maka bank tidak perlu membuka cabang baru.

Pembayaran Online
Sistem pembayaran online dapat didefinisikan secara luas sebagai cara dan proses dalam melakukan pembayaran
secara online. Terdapat tiga kategori pembayaran online, yaitu e-cash, e-check dan e-credit. Cara pembayaran online yang paling banyak digunakan adalah e-credit.
Tiga tipe e-credit online:
1. E-Credit Konvensional
Sebelum berkembangnya PtP dan layanan pihak ketiga, inilah satu-satunya cara pembayaran online yang diterima. Cara ini melibatkan rekening penjual, software keranjang belanja, dan payment gateway.
2. E-Credit Pihak Ketiga
Cara ini mirip dengan sistem pembayaran kartu kredit konvensional. Pihak ketiga memproses semua dana transaksi, kemudian mengirimkan dana ke rekening bank penjual secara periodik.
3. E-Credit Person-to-Person (PtP)
Pada tipe ini, semua proses ditangani secara internal melalui provider PtP. Tetapi terbatas pada anggota yang terdaftar ke dalam layanan PtP. Salah satu contoh provider terbesar PtP adalah PayPal.

Interaksi antara Manusia dan Komputer
Desain website merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keuntungan penjual via web. Jika web penjual membingungkan dan sulit digunakan pengguna, penjual berpotensi mengalami kerugian karena pengguna tidak mengetahui dengan baik produk yang ditawarkan.
Tantangan bagi para desainer web adalah bagaimana untuk menciptakan suatu situs e-commerce yang dapat memfasilitasi proses navigasi dan pencarian di dalam situs yang bersangkutan, memudahkan pengguna serta memotivasi pengguna untuk mengeksplorasi website. Desainer website e-commerce juga perlu mengerti proses pembelian dan penjualan untuk dapat membuat desain yang memudahkan pembelian.
Untuk membuat desain web yang baik, perlu diperhatikan fitur/kebutuhan yang akan ditampilkan dalam web, yang berarti desainer harus membuat struktur informasi yang baik di dalam sistem. Perbedaan struktur informasi antara kebutuhan eksplorasi dan pencarian (browsing-searching) adalah pada eksplorasi lebih efektif jika ditunjang oleh stuktur infornasi jaringan (network), contohnya hiperlink, sedangkan pada pencarian lebih efektif jika ditunjang oleh struktur hierarkis. Visualisasi halaman web dengan format tiga dimensi juga lebih memudahkan dan mempercepat pengguna dalam hal navigasi dibandingkan dengan format dua dimensi.
Dalam konteks e-commerce, kepercayaan konsumen dapat didefinisikan sebagai kemauan untuk terlibat dalam kegiatan dan berhubungan via online. Konsumen mengambil resiko dengan menyediakan informasi pribadi dan keuangan bagi toko online, sedangkan mereka sendiri memiliki keterbatasan dalam mengawasi atau mengontrol penyalahgunaan informasi tersebut. Kepercayaan tidak sekedar berarti mengambil resiko, tetapi lebih jauh lagi
merupakan kemauan untuk mengambil resiko. Kepercayaan sangat penting untuk kesuksesan e-commerce. Peningkatan kepercayaan di dalam toko online mengurangi persepsi konsumen tentang resiko, dan mempengaruhi tingkah laku konsumen terhadap toko online, yang akan meningkatkan keinginan untuk membeli dari toko tersebut. Beberapa panduan dalam mengintegrasikan nilai kepercayaan ke dalam suatu situs, yaitu:
• Untuk kategori konten website: sediakan informasi yang jelas dan lengkap tentang perusahaan, produk, harga, kebijakan-kebijakan serta semua hal yang berhubungan dengan relasi produsen-konsumen dan
• proses jual-beli.
• Untuk kategori desain website: rancang situs yang profesional, user-friendly, memfasilitasi kebutuhan konsumen serta memudahkan konsumen.
• Untuk kategori referensi dan sertifikasi pihak eksternal: gunakan jasa pihak ketiga sebagai perantara antara produsen-konsumen, peroleh sertifikasi dari pihak ketiga serta di-refer dan me-refer ke website lain yang dapat dipercaya.

Perlindungan Properti Intelektual dalam E-Commerce
Hak cipta lebih dari sekedar hukum properti intelektual yang melarang duplikasi dan distribusi hasil karya secara ilegal, tetapi juga membuka kesempatan untuk menghasilkan karya yang lebih kreatif. Digital watermarking merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap hak cipta. Penggunaan digital watermarking dalam perlindungan properti intelektual sangat menguntungkan banyak pihak, mulai dari aplikasi e-commerce itu sendiri (seperti jasa broadcast dan distribusi konten multimedia), pembuat konten, penyedia konten, vendor perangkat lunak e-commerce dan grafis, sampai pada pengusaha DVD, kamera video dan gambar digital. Tujuan teknologi watermarking dapat dibagi ke dalam empat kategori, yaitu perlindungan hak cipta (copyright protection), catatan tersembunyi (hidden annotations), otentikasi (authentication), serta komunikasi yang aman (secure and invisible communications). Setiap kategori membutuhkan teknik watermarking yang spesifik.
Untuk perlindungan hak cipta pada aplikasi e-commerce, di mana data-datanya dapat berbentuk video, gambar, audio dan teks, terdapat pola WDP sesuai dengan media datanya, dan untuk tiap-tiap WDP tekniknya berbedabeda. Pada paper ini hanya membahas masing-masing tipe media data, tidak membahas perpaduan dari media data, misalnya data multimedia.

Pengadopsian E-Commerse di Brunei Darussalam
Faktor yang paling berpengaruh terhadap adopsi e-commerce pada perusahaan kecil dan menengah di Brunei Darussalam adalah tekanan kompetitif, diikuti dengan pengetahuan TI, keunggulan relatif, keamanan, dan dukungan pemerintah.
• Keunggulan relatif (Relative Advantage)
Pengadopsian inovasi dianggap memberikan keuntungan lebih kepada perusahaan dibandingkan dengan mempertahankan kondisi perusahaan seperti sebelumnya.
• Pengetahuan TI (IT Knowledge)
Pemilik bisnis yang memiliki pengetahuan lebih tentang inovasi teknologi secara signifikan lebih mungkin untuk mengimplementasikan inovasi dibandingkan dengan pemilik bisnis yang kurang memiliki pengetahuan TI.
• Tekanan kompetitif (Competitive Pressure)
Tekanan kompetitif secara umum dipercaya sebagai faktor yang meningkatkan probabilitas pengadopsian inovasi. Kompetisi mengakibatkan ketidakpastian dan meningkatkan kebutuhan untuk mengadopsi inovasi.
• Dukungan pemerintah (Government Support)
Beberapa paper menyebutkan bahwa pemerintah memiliki peranan penting dalam meningkatkan pengadopsian e-commerce.

• Keamanan (Security)
Perusahaan kecil cenderung mencemaskan masalah keamanan, seperti masalah pembayaran via web, dan gangguan hacker yang mengakses data finansial seperti data kartu kredit dan catatan bank.
• Pengadopsian e-commerce (Adoption of E-Commerce)
 Pengadopsian e-commerce dibagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
 Pengadopsian dasar (Basic Adoption) : menyediakan informasi dasar dengan memiliki web.
 Konsolidasi (Intermediate Adoption) : peningkatan pengadopsian dasar dengan memberikan fitur informasi tambahan seperti e-mail dan FAQ.
 Pengadopsian lanjut (Advance Adoption) : disediakan layanan tambahan seperti transaksi dan pembayaran online yang aman.
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, "e-commerce is a part of e-business".
Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang ‘booming’. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka.
Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu:
1. Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses.
2. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital.
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.
Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: “e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:
• Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak.
• Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.
EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
• Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan.


Karakteristik E-Commerce.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
a. Transaksi tanpa batas
Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.Dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.
b. Transaksi anonim
Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit.
c. Produk digital dan non digital
Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.
d. Produk barang tak berwujud
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce.
Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer.
Dalam Business to Business pada umumnya transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama. Sedangkan dalam Business to Customer sifatnya terbuka untuk publik, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server. Dalam kajian ini, untuk selanjutnya yang akan dibahas adalah Business to Customer.
Mekanisme E-Commerce.
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document). Kontrak on line dalam e-commerce menurut Santiago Cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
a. Kontrak melalui chatting dan video conference;
b. Kontrak melalui e-mail;
c. Kontrak melalui web atau situs.
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung. Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer atau monitor televisi.
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail.
Di samping itu kontrak e-mail dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan melalui e-mail. Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.
Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan harus menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah sebagai berikut:
- untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk men-download-nya;
- untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah konsumen;
- untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual (misalnya bertempat kedudukan di USA) di suatu website melalui server yang berada di Indonesia (misalnya detik.com). Apabila konsumen Indonesia melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak penjual.
Keuntungan e-commerce bagi konsumen:
• Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli diinternet dapat menggunakan computer pribadinya pagi atau malam selama7 hari per minggu untuk membeli hampir semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri ditoko atau bahkan meninggalkan rumahnya;
• Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya diserver mereka, sehingga informasi yang dibutuhkanhanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya ke pelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh: beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke komputer mereka.
• Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.commem bebankan biaya hanya sekitar$ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli sahamtersebut melalui perantara saham tradisional.
Keuntungan e-commerce bagi bisnis:
• Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.
• e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaanyang melakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:
• Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.
• Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu
• Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar